PENGABDIAN MASYARAKAT
Penyuluhan dan Pendampingan Gizi dan Kesehatan di Desa Telemow Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur
Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi (PE / mikronutrien), yang mempengaruhi bayi sebelum lahir dan awal setelah lahir, terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin (Dermawan, 2022). Menurut Sudiman dalam Ngaisyah, stunting pada anak balita merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan pada 2 tahun awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yang sulit diperbaiki (Ngaisyah, 2016).
Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Fakultas Farmasi UNMUL di Desa Telemow Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, dilaksanakan pada Tanggal 17 dan 18 November 2022. Metode kegiatan pengabdian masyarakat, sebelumnya dilakukan dengan metode Pra Survey/kegiatan, yang mana kami terjun ke lapangan dahulu untuk melihat situasi dan kondisi wilayah tersebut. Setelah dilakukannya Pra Survey/kegiatan, dilaksanakan audiensi dan rencana kerja dengan perangkat desa setempat.



Kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialisasi dan workshop guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana cara untuk mengurangi dan mencegah stunting di lingkungan masyarakat, khususnya dalam lingkup keluarga. Kegiatan pelatihan ini melibatkan 10 Perangkat Desa, 10 kader PKK, 20 kader posyandu dan 43 orang Ibu dengan Balita yang mengalami stunting di Desa Telemow Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pengabdian Masyarakat Stunting dan Pencegahannya di Desa Binuang Kecamatan Sepaku Penajam Paser Utara
Berdasarkan Diskusi dan Kesiapan dari pihak desa Binuang, pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada Hari dan Tanggal Senin 5 Desember 2022. Waktu Pukul 09.00-14.00 WITA Tempat Balai desa , Desa Binuang, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser utara Di Hadiri Oleh Bapak/Ibu RT, Kader Posyandu, Kader Dasawisma, Staf Desa Binuang, Kepala UPT Puskesmas Maridan beserta 3 orang staf ahli gizi, dan Ketua Kader Posyandu


Adapun Penyampaian Materi/ Penyuluhan yang diberikan. Pentingnya Mengetahui Penyakit Stunting (Analisa Faktor-Faktor terjadinya Penyakit Stunting) Suplemen Penting untuk Pencegahan Stunting Pemanfaatan Bahan Alami untuk Pencegahan Stanting (Demonstrasi)
Pengabdian Masyarakat Edukasi Penggunaan Obat Sirup Yang Aman dan Tepat serta Sosialisasi Pencegahan Stunting




Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Pencegahan dan Penanganan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Wonosari
Berdasarkan Keputusan Dekan Fakultas Farmasi tentang Kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman akan dilakukan pengabdian masyarakat berjudul “Pencegahan dan Penanganan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Wonosari” dalam pelaksanaan tugas perguruan tinggi yaitu melaksanakan Tri Dharma yaitu Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi dalam waktu lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang merupakan masa kritis, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Tujuan dari pelaksanaan program pengabdian ini adalah memberikan informasi tentang cara Pencegahan dan Penanganan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Wonosari Pengabdian dilaksanakan di Balai DesaWonosari pada hari Rabu / 30 November 2022 Jumlah peserta yang hadir di lokasi acara adalah 59 orang yang terdiri dari 14 orang panitia, 39 orang peserta, dan 6 tamu undangan. Sasaran peserta adalah Masyarakat ibu-ibu Desa Wonosari. Adapun kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa pemeriksaan kadar hemoglobin peserta pengabdian, materi penyuluhan dan demo masaka yang dibawakan oleh Hajrah, M,Si., Apt., Muhammad Nuzul Akhir Ash Siddiq, S. Gz, M. Si dan apt. Baso Didik Hikmawan, M.Pharm.Sci.




1.Hasil pemeriksaan hemoglobin ibu-ibu Desa Wonosari menunjukkan nilai HB rata-rata sebesar 15,67 g/dL yang menunjukkan nilai normal dari rentang 12-16 g/dL sehingga ibu-ibu Desa Wonosari termasuk dalam kategori sehat.
Nilai rata-rata pretest pada ibu hamil sebesar 73,33 sedangkan nilai post-testnya menjadi 86.67. Hasil pretest dan post-test pada ibu balita juga berbanding lurus dengan nilai pretest dan post-test pada ibu hamil. Nilai rata-rata pretest pada ibu balita sebesar 87,73 menjadi 93,18 setelah mengikuti post-test di akhir sesi kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman Ibu-Ibu Wonosari tentang materi pencegahan stunting melalui edukasi makanan sehat untuk Ibu hamil dan MP-ASI bergizi untuk balita.
Pengabdian Masyarakat Pengenalan dan Pemberian Terapi Komplementer (AKUPUNKTUR) pada Masyarakat
Melakukan penngenalan dan pemberian terapi komplementer akupunktur sangat untuk masyarakat, sehingga quality of life dari masyarakat dapat terjaga dan diharapkan terjadinya peningkatan status kesehatan di masyarakat khususnya desa Wonosari Memberikan pemahaman dan pengalaman kepada masyarakat mengenai terapi komplementer akupunktur yang dapat digunakan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat Terlaksananya pelayanan kefarmasian berupa pelayanan pemberian edukasi dan pengalaman kepada masyarakat mengenai terapi komplementer akupunktur
Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan adalah melaksanakan pelayanan berupa pengenalan dan pemberian terapi komplementer akupunktur pada masyarakat. Pelaksanaan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 12, 19, 26 November dan 03 Desember tahun 2022. Bentuk dari kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan adalah Dosen Bersama mahasiswa dari program studi diploma tiga farmasi melakukan kunjungan ke desa Wonosari dan melakukan empat kegiatan pengabdian masyarakat yakni edukasi macam terapi komplementer dalam penanganan kesehatan di masyarakat, pengecekkan kesehatan dan edukasi pengobatan pada masyarakat, pengenalan dan pemberian terapi akupunktur pada masyarakat, dan kegiatan yang ke empat adalah edukasi dan pemeriksaan kesehatan mental pada masyarakat
kegiatan yang pertama adalah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai macam -macam terapi komplementer khususnya adalah akupunktur. Kegiatan diikuti sekitar 25 hingga 30 peserta. Di akhir kegiatan pengabdian dilakukan evaluasi mengenai terapi komplementer, dilakukan pengukuran tingkat pemehaman dengan cara memberikan kuisioner diawal yang berisikan pertanyaan mengenai pengertian terapi komplementer dan macamnya serta manfaatnya bagi kesehatan, kemudian setelah dilaksanakan proses penyuluhan dilakukan dibagikan kuisioner yang sama dan dilakukan perhitungan score dari kuisioner yang di isi sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan
Kegiatan kedua adalah pengecekkan kesehatan dan edukasi pengobatan pada masyarakat. Pelaksanaan dilakukannya pengecekkan kesehatan pada peserta dari masyarakat yakni meliputi pengecekkan tekanan darah, kolesterol, asam urat, gula darah, serta denyut jantung. Setelah dilakukan pemeriksaan maka masyarakat tersebut akan mendapatkan report berupa laporan nilai klinis hasil pemeriksaan. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan lembar tersebut dibawa ke meja apoteker dan apoteker akan menanyakan mengenai pengobatan yang didapatkan dan bagaimana cara penggunaannya selama ini pada masyarakat, setelah melakukan evaluasi maka apoteker akan memberikan penjelasan yang sesuai dengan nilai laporan pengecekkan klinis serta edukasi pengobatan yang baik dan benar terkait penggunaan obat. Diharapkan masyarakat akan lebih patuh lagi dalam pemakaian obat serta mengetahui status kesehatan mereka saat ini, dan dapat meningkatkan level kesehatan menjadi lebih baik
Kegiatan kedua adalah pengecekkan kesehatan dan edukasi pengobatan pada masyarakat. Pelaksanaan dilakukannya pengecekkan kesehatan pada peserta dari masyarakat yakni meliputi pengecekkan tekanan darah, kolesterol, asam urat, gula darah, serta denyut jantung. Setelah dilakukan pemeriksaan maka masyarakat tersebut akan mendapatkan report berupa laporan nilai klinis hasil pemeriksaan. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan lembar tersebut dibawa ke meja apoteker dan apoteker akan menanyakan mengenai pengobatan yang didapatkan dan bagaimana cara penggunaannya selama ini pada masyarakat, setelah melakukan evaluasi maka apoteker akan memberikan penjelasan yang sesuai dengan nilai laporan pengecekkan klinis serta edukasi pengobatan yang baik dan benar terkait penggunaan obat. Diharapkan masyarakat akan lebih patuh lagi dalam pemakaian obat serta mengetahui status kesehatan mereka saat ini, dan dapat meningkatkan level kesehatan menjadi lebih baik
Kegiatan ketiga adalah pengenalan dan pemberian terapi akupunktur pada masyarakat. Sebelum dilakukan pemberian terapi kepada masyarakat dilakukan pengenalam mengenai terapi tersebut. Kemudian ditawarkan kepada masyarakat untuk mendapatkan terapi gratis akupunktur, terdapat sekitar 30 responden yang berkenan mencoba terapi akupunktur. Terapi akupunktur dilakukan selama 45 menit dalam 1 kali pemberian terapi. Akupunktur yang diberikan yaitu terapi akupunktur Garuda Indonesia yang hanya ada 7 titik penusukkan yaitu 2 dibagian belakang telinga. 3 titik disekitar pusar dan 2 titik pada betis. Kemudian dilakukan evaluasi berupa testimoni hasil dari terapi yang diberikan, 82% masyarakat merasakan senang dan merasa badan lebih segar setelah diberikan terapi akupunktur dan 18% merasakan tidak ada perubahan yang sangat signifikan yang dirasakan pada tubuh
Kegiatan ke empat adalah edukasi dan pemeriksaan kesehatan mental pada masyarakat, hal ini dilakukan mengingat pasca kejadian pandemic covid-19 yang menyebabkan perubahan yang drastis pada kehidupan keseharian yang dilakukan di masyarakat serta penurunan perekonomian. Pada awal kegiatan masyarakat diberikan edukasi mengenai kesehatan mental dan kegiatan ini dibantu oleh seorang psikolog. Masyarakat diajarkan untuk mengenali posisi stress pada masing-masing individu dan juga cara melakukan release stress secara perlahan agar tidak terjadi peningkatan score stress sehingga stress dapat tertangani dengan baik. Setelah itu psikolog memeriksa tingkatan stress dari tiap-tiap individu yang menjadi peserta pada acara pengabdian tersebut. Dan hasil yang didapatkan adalah terdapat 46% masyarakat berada pada keadaan stress sedang, 29% stress ringan dan 22% dalam keadaan normal


KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
“Edukasi dan Pencegahan Stunting Pada Masyarakat di Tengin Baru



