Dosen Farmasi Unmul Jajaki 2 Program Pendanaan Kemendikbudristek Tahun Anggaran 2023

Prof. Laode mengusung judul “Eksplorasi Tumbuhan Sumber Baru Saponin serta Kajian Manfaat dan Pemanfaatannya untuk Kesehatan dan Kesejahteraan” sedangkan Dr. Angga mengangkat tema yang berjudul “Pemberdayaan Masyrakat Produktif Kelompok Dasawisma Jatiarum di Keluarahan Rawa Makmur melalui Pemanfaatan Toga Berbasis Kearifan Lokal”. Kedua tema tersebut berhasil lolos pada program Kemendikbudristek dalam skema Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Selain program tersebut, program lain yang berhasil dijajaki oleh Dosen Farmasi Unmul adalah Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2023. Dr. Islamudin berhasil melalui seleksi proposal yang berjalan sejak januari 2023 hingga juni 2023 dengan mengusung tema “Standarisasi dan hilirisasi kadamba/kratom sebagai komoditas unggulan berkualitas ekspor dalam rangka pemberdayaan masyarakat produktif di kecamatan kota bangun, Kutai kartanegara”. Tematik khusus rekacipta yang di pilih adalah Ekonomi Hijau dengan nama Green Processing menuju komoditas dan akadamba berkualitas ekspor.
Menurut Dr. Islamudin Ahmad, selaku dosen farmasi unmul yang juga menjadi ketua tim dalam pengajuan proposal dengan kedai reka, berharap kedepannya terjalin kerjasama yang saling menguntungkan antara Perguruan tinggi dan mitra untuk pelaksanaan tridharma melalui inovasi rekacipta ini yang akan berdampak pada terbangunnya ekosistem kampus merdeka belajar. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam program ini adalah meningkatkan kualitas komoditas kadamba melalui standarisasi dan penyusunan prosedur green processing serta meningkatkan pemahaman masyarakat petani kadamba untuk menghasilkan bahan baku kadamba sebagai komoditas berkualitas ekspor. Selain itu juga untuk menjadikan mitra sebagai salah satu wahana bagi mahasiswa dalam meningkatkan skill, pengalaman, dan pengetahuan tentang industri bahan baku obat herbal/komoditas kadamba melalui program MBKM.
Inovasi rekacipta memiliki tiga objek percontohan yaitu desa Sebelimbingan, Liang, dan Tuana Tuha) dan hilirisasi komoditas produk berkualitas ekspor di CV. DJ Botanicals Indonesia terutama sebagai bahan baku obat herbal maupun sediaan farmasi lainnya. Keunggulan dan keunikan Green Processing yang dimaksud adalah pengolahan komoditas kadamba berkualitas ekspor dengan pertimbangan dan pendekatan dari aspek kemanfaatan, lingkungan, dan teknologi. Inovasi rekacipta ini memiliki keunggulan pemberdayaan tumbuhan endemik kalimantan menjadi komoditas unggulan berorientasi ekspor.
Akhir kata, kami ucapkan selamat sekali lagi kepada Prof Laode Rijai, Dr. Islamudin, dan Dr. Angga atas pencapaiannya dan semoga semakin banyak dosen-dosen Fakultas Farmasi yang mendapat kesempatan yang sama.